Mau pengabaran di jurnal Scopus tiada ongkos besar? Check 7 strategi mustajab untuk dosen ini.
Menyelesaikan Ongkos Pengabaran Jurnal Scopus Buat Dosen: Strategi dan Jalan keluar Efisien
Pengabaran di jurnal terindeks Scopus sebagai perolehan berarti buat orang dosen, baik di soal rekam jejak akademis atau perubahan karir.
Tapi, ongkos pengabaran yang lumayan tinggi sering jadi rintangan penting, terlebih buat dosen di lembaga dengan budget kurang.
Pada saat ini Pelajarwajo akan mengupas sejumlah strategi yang bisa menolong dosen menyelesaikan ongkos pengabaran jurnal Scopus tak mesti mempertaruhkan kwalitas atau rekam jejak kreasi ilmiah yang diberitakan.
1. Menunjuk Jurnal yang Tidak Mengambil Ongkos Pengabaran
Satu diantaranya teknik amat efisien untuk kurangi ongkos pengabaran yakni dengan menunjuk jurnal yang tidak mengambil ongkos pengabaran. Tidak semuanya jurnal terindeks Scopus butuh ongkos dari penulis.
Sejumlah jurnal yang diurus oleh instansi akademis atau organisasi nirlaba mungkin menjajakan pilihan pengabaran gratis, didanai oleh lembaga atau sumbangan. Untuk mendapatkan jurnal-jurnal ini, periksalah sisi “Author Guidelines” atau “Submission Guidelines” dalam web jurnal.
Langkah-Langkah:
- Singgahi situs jurnal dan mencari sisi pedoman pengantaran artikel.
- Cek apa jurnal itu mengambil ongkos pengabaran.
- Tentukan jurnal yang menjajakan pengabaran gratis, terlebih dari instansi akademis atau nirlaba.
2. Memakai Dana Hibah Kajian
Dana hibah kajian sering mencangkup ongkos pengabaran di jurnal internasional, terhitung Scopus.
Lembaga pendidikan tinggi rata-rata punyai program hibah kajian yang bisa difungsikan oleh dosen. Tidak hanya itu, juga ada hibah dari badan pemerintahan dan non-pemerintah yang dapat dipakai untuk menutup ongkos pengabaran.
Teknik Menggunakan:
- Cari kabar perihal program hibah yang disodorkan oleh lembaga atau instansi external.
- Utarakan proposal kajian dengan menuliskan ongkos pengabaran jadi satu diantaranya biaya.
- Pastini proposal penuhi kriteria dan aturan hibah yang dikukuhkan.
3. Ajukan Waiver Ongkos Pengabaran
Banyak jurnal menjajakan program “waiver” atau pembebasan ongkos buat penulis dari negara berkembang atau yang merasa persoalan keuangan.
Program ini memungkinnya dosen untuk menerbitkan artikel mereka tiada digunakan ongkos atau bisa saja dengan ongkos yang benar-benar rendah.
Cara Pengajuan:
- Pengamatan jurnal yang menjajakan program waiver.
- Cek persyaratan kelaikan untuk mendapati waiver.
- Utarakan permintaan waiver sama dengan langkah yang dikukuhkan oleh jurnal.
4. Upload Artikel dalam Wujud Preprint
Preprint merupakan versus awal mula dari artikel yang dipublikasikan ke repositori terbuka sebelumnya lewat proses peer-review di jurnal.
Upload preprint memungkinnya penulis untuk share hasil kajian mereka dengan komune akademis dengan cuma-cuma, sedangkan menanti proses pengabaran di jurnal Scopus.
Keuntungan Preprint:
- Mendapati saran awal mula dari komune akademis.
- Meluaskan cengkauan hasil kajian tiada ongkos.
- Percepat proses diseminasi pengetahuan.
Basis Preprint Ternama:
- arXiv
- SSRN
- Zenodo
Tapi, penting untuk menegaskan kalau jurnal maksud tidak punyai aturan yang larang pengabaran preprint sebelumnya diterima.
5. Bekerjasama dengan Ilmuwan Internasional
Paduan dengan ilmuwan dari lembaga yang punyai akses dana makin lebih besar bisa jadi jalan keluar untuk menyelesaikan ongkos pengabaran.
Ilmuwan internasional sering punyai dana kajian yang semakin lebih besar dan mungkin mau memikul ongkos pengabaran kalau Anda bekerja sama di dalam project kajian.
Fungsi Paduan:
- Menyelesaikan soal ongkos pengabaran.
- Mempertingkat reliabilitas kajian.
- Meluaskan jaringan akademis.
Teknik Mulai Paduan:
- Mencari ilmuwan dengan ketertarikan kajian yang mirip.
- Kontak mereka lewat diskusi, jurnal, atau basis akademis.
- Kupas kapasitas paduan dan pembagian tanggung-jawab, terhitung ongkos pengabaran.
6. Gunakan Repositori Institusional
Repositori institusional merupakan basis yang disiapkan oleh kampus untuk menaruh dan menebarluaskan kreasi ilmiah dosen.
Pengabaran di repositori ini bisa dicapai dengan luas tiada ongkos, meski tidak sama dengan jurnal Scopus, akan tetapi masih tetap dianggap dalam komune akademis.
Keuntungan Gunakan Repositori:
- Akses terbuka tiada ongkos.
- Dianggap oleh komune akademis.
- Memungkinnya kreasi ilmiah jadi rekomendasi oleh ilmuwan lain.
Langkah-Langkah:
- Cari kabar perihal repositori institusional di kampus Anda.
- Upload kreasi ilmiah Anda ke repositori itu.
- Promokan pengabaran Anda lewat repositori terhadap komune akademis.
7. Ajukan Proposal Permodalan ke Universitas
Kalau lembaga tempat Anda bekerja tidak punyai aturan atau dana privat untuk pengabaran, utarakan proposal permodalan terhadap pimpinan lembaga.
Sebutkan utamanya pengabaran di jurnal terindeks Scopus buat rekam jejak lembaga dan perubahan karir akademis dosen.
Siasat Pengajuan Proposal:
- Buat proposal yang lengkap dan detil.
- Masukkan analisa ongkos dan fungsi pengabaran di jurnal Scopus.
- Sebutkan bagaimana pengabaran akan mempertingkat rekam jejak lembaga.
Ada kemungkinan Hasil:
- Lembaga mungkin mau siapkan dana untuk menyuport pengabaran ilmiah.
- Buka kesempatan permodalan waktu panjang untuk kajian dan pengabaran.
Ikhtisar
Pengabaran di jurnal Scopus yang berbayar memanglah menentang, akan tetapi dengan siasat yang benar, ongkos ini bisa dikerjakan.
Baca juga: 12 Soal Kecil dalam Kehidupan Keseharian yang Dapat Mengubah Hidupmu
Dari menunjuk jurnal yang tidak mengambil ongkos, menggunakan dana hibah, sampai bekerjasama dengan ilmuwan internasional, seluruh strategi ini bisa menolong dosen membuat kreasi ilmiah mereka tak mesti kebeban oleh ongkos tinggi.
Dengan rencana yang masak dan pemanfaatan sumber daya yang siap, pengabaran ilmiah memiliki kualitas di jurnal Scopus masih tetap bisa dijangkau.